ANIES PUAN DUET PEMERSATU BANGSA BUNGKAM BUZZER |
Sobat sukses pertemuan puan Maharani dan Surya Paloh tampaknya cukup membuat gerah buzzer, aneh dan mengherankan disaat puan mencoba membuat langkah safari politik disaat itu pula buzzer-buzzer itu seolah tak terima dan ketar-ketir, buzzer menduga kalau-kalau mba puan itu minta restu mau nyapres ke Surya Paloh.
Bahkan dalam pidatonya Surya Paloh seolah memberi sinyal jika puan Maharani masuk dalam radar capresnya partai Nasdem. Banyak yg menduga pertemuan itu akan membuat buzzer-buzzer itu perlu untuk menyiapkan narasi khusus untuk memecah potensi dukungan yang muncul sebagai reaksi kesepakatan dan dukungan kemungkinan kawin politik antara partai PDIP dan Nasdem.
Soal nama Ganjar Pranowo yang diusung Nasdem kemungkinan akan dikoreksi atau bahkan mungkin tergeser saat itu juga oleh mba puan. Dan tentunya membuat sekawanan buzzer-buzzer itu perlu untuk meningkatkan kinerjanya. Hahahaha jadi mau lihat kinerjanya buzzer-buzzer itu. Ya itulah realita politik hitungan detik sekawanan buzzer-buzzer itu mungkin tampaknya perlu berubah dan bertobat seiring laju angin arah dan strategi politik PDIP.
Buzzer tentunya tak bisa lagi memainkan isu radikal-radikul karena tak menarik lagi untuk dikupas para sekawanan buzzer-buzzer itu. Karena biasanya koalisi atau pun perkawinan politik pemersatu bangsa setidaknya akan membungkam congor-congor pendengung. Contoh saja ketika puan diisukan akan dijodohkan dengan Prabowo buzzer panik dan ketika puan Maharani safari politik ke Nasdem pun buzzer tampaknya cukup gerah.
Karena tertutup kemungkinan yang mereka branding selama ini akan close the door. Pendukung buzzer pun kabur semua.hahahahah apa bila buzzer-buzzer membully figur-figur tertentu sambil menyodorkan Ganjar keumgkinan akan banyak yang curiga dan banyak yang ragu. Apadih keuntungan nya mendukung buzzer, antara Nyinyir dan tukang bully impas sama jeleknya. Jadi bullyan dan nyinyiran buzzer itu kalau dibandingkan paling nol alias kosong-kosonh jadi nggak ada kelebihan apa-apa. Satu-satunya kelebihan buzzer adalah kelbihan nyinyir dan kelewat kalau membully.
Ciah... Tetep ya... Mereka itu kalau nyinggung dan merendah kan figur lain selain junjungan mereka sehari saja gatel badannya. Buzzer ini telah dicap sebagai penggiat media sosial yang pinter dan besar pengaruhnya tapi itu ngga ada artinya karena disaat yang sama konten mereka acapkali di cap tukang fitnah dan tukang hina dan ngga ada adabnya. Ketawa-ketawa lah ngledek lah, seolah mereka paling berjasa untuk negara ini.
Lalu buzzer di cap paling berhasil meningkatkan rasa nasionalisme tapi disaat yang sama kegagalannya untuk membuat tentram tidak bisa diandalkan. Ingat orang lebih ingat mulut yang pahit dan perkataan yang merendahkan dari pada pujian. Branding berikutnya adalah kalau buzzer itu pluralis disaat yang sama orang sulit lupa kalau mereka suka bernarasi berat sebelah kelompok tertentu ketika mereka membuat konten.
Karena banyak yang menduga buzzer-buzzer itu hanya bisa Nyinyir dan membully lawan politik junjungannya itu. Buzzer-buzzer acapkali membranding tidak setuju anti islamopobia disaat yang sama mereka suka mengomentari cara muslim berpakaian. Dan bermasalah dengan kelompok Islam tertentu melulu. Coba anda semua timbang-timbang, penilaian paling moderat sekalipun hanya akan menempatkan buzzer pada posisi impas ngga ada gunanya.