ANIES SEMBAKO POLITIK TANPA GAGASAN & PRESTASI |
Sobat sukses fenomena politik uang alias politik sembako yang terjadi dimasyarakat, sungguh sangat disayangkan. sekalipun, aksi-aksi relawan dari figur ini. Ya figur ini, banyak yang ditunggu-tunggu. kini kegiatan politik sembako itupun terjadi secara terang-terangan.
Ya mereka inilah yang selama ini mencoba mempertahankan dan melakukan praktik-praktik tidak sehat dalam perpolitikan di tengah-tengah masyarakat. Ya itu seperti tradisi dalam kontestasi politik, yang terjadi hanya saat mendekati pelaksanaan pemilu saja. Lalu apa dampak yang ditimbulkan dari praktik politik seperti ini? Praktik politik yang mahal inikah penyebab korupsi? Entahlah.
Menurut beberapa pengamat terjadinya aksi-aksi politik uang atau politik sembako ini karena faktor-faktor tertentu misalnya keterbatasan ekonomi masyarakat, rendahnya kualitas pendidikan, dan lemahnya gagasan dan prestasi figur itu sendiri. Sehingga banyak yang berpendapat jika praktek politik uang dapat merusak tatanan demokrasi dan dapat menimbulkan masalah masalah baru lainnya yang bersifat jangka panjang dalam pendewasaan demokrasi.
Ya politik uang dianggap sebagai suatu praktek yang mencederai demokrasi, bahkan pada saat ini politik sembako yang hanya terjadi saat mendekati masa pemilu seringkali dianggap sebagian pengamat politik sebagai kegagalan pemerintah ditingkat pusat ataupun daerah untuk meningkatkan standar hidup dan standar kesejahteraan masyarakatnya.
Ya tak dapat dipungkiri kemiskinan acapkali menjadi obyek pencitraan untuk mendapatkan dukungan dan suara terbanyak dari masyarakat. Dan tentunya itu bukan uang yang sedikit alias membutuhkan modal politik yang besar.
Lalu yang sering jadi pertanyaan masyarakat dan netizen itu adalah, uangnya dari mana? Sembako dan amplop itu uang dari mana bos? Dari hasil korupsi kah? Dari jual warisan kah? Atau dari hutangkah? Hahahaha. Tentunya jika hal ini terus dibiarkan begitu saja, maka tidak menutup kemungkinan realita politik uang ini seolah akan menjadi budaya atau tradisi didalam pesta demokrasi itu sendiri sehingga mencoreng dari makna demokrasi yang sebenarnya.